Informasi yang dihimpun di TKP, korban ditemukan dalam posisi tertindih oleh sepeda motor yang dikendarainya dengan nomor polisi B 6921 SAN. Salah seorang warga yang bermukim tidak jauh dari TKP, mengaku sekitar pukul 02.00 dini hari, ia mendengar suara benturan keras dan bunyi sepeda motor dengan gas tinggi. “Tadi subuh (kemarin, red) sekitar pukul 02.00 saya dengar ada suara motor seperti digas tinggi, mungkin yang naik motor itu yang jatuh di jurang,” kata sumber seorang pria berumur 50 tahun yang minta namanya tak dikorankan.
Sumber, mengatakan di tempat ditemukannya korban sudah beberapa kali terjadi lakalantas. “Memang kalau malam gelap sekali tidak ada lampu, jadi kalau orang laju dan belum pernah jalan di sini, dikira jalan lurus makanya sampai jatuh ke jurang,” katanya.
Rekan korban, Alam (29) di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, menuturkan sebelum korban ditemukan tewas pada malam harinya sekitar pukul 11.00, dirinya masih sempat bertemu korban dan menanyakan hendak kemana menggunakan sepeda motor seorang diri. Korban, menjawab ingin jalan-jalan. Bahkan kakak korban ujar Alam, masih sempat menelepon korban untuk segera pulang karena sepeda motor yang dipakai korban milik kakak korban.
Menurut Alam, korban baru sekitar 2 pekan di Palu dari Desa Benggaulu Mamuju dan tinggal bersama kakaknya di Jalan Suprapto lorong Mangga III. “Kebetulan saya tinggal satu lorong dengan korban dan saya sering main di rumah kakaknya jadi sudah akrab,” ujarnya.
Usai diperiksa dan dimandikan, jasad korban langsung dibawa keluarga menggunakan mobil ambulans ke kampung halamannya di daerah Mamuju. (ron)